Sabtu, 29 April 2017

TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT



TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT
Asal – usul  teknik behavioral contract
            Behavioral contract ( kontrak perilaku), atau contingency contract, didasarkan pada prinsip operant conditioning, reinforcement posditif, dan  dapat digunakan sebagai salah satu variasi prinsip Premack. Kontak perilaku adalah kesepakatan tertulis antara dua orang individu atau lebih di mana salah satu atau kedua orang sepakat untuk terlibat dalam sebuah perilaku target (Miltenberger,2007).
            Istilah contingency contract digunakan untuk pertama kalinya oleh L.P.Homme pada 1996 ketika ia melaporkan menggunakan kontrak dengan para dropout SMA untuk memberikan reinforcement pada kinerja akademis (Cantreell, Cantrell, Huddleston, & Woolridge, 1996). Meskipun mereka dipopulerkan oleh para terapis perilaku dan realitas, kontrak perilaku sekarang diintegrasikan ke dalam banyak pendekatan teoritik yang berbeda (Hackney & Cormier,2012), termasuk motivational interviewing (Enea & Dafinoiu, 2009).
            Salah satu KEKUATAN utama kontrak perilaku adalah ia menuntut orang-orang untuk konsisten. Oleh sebab itu, kontrak cenderung popular di antara anak – anak karena dapat memberikan tanggung jawab kepada orangtua atau guru di dalam kelas   ketentuan kesepakatannya. Anak – anak tidak lagi merasa bergantung belas kasihan orang yang memiliki kekuasaan. Alih – alih ,mereka belajar untuk menerima tanggung jawab atas tindakannya sendiri. Kontrak perilaku menetapkan tingkat timbale balik di antara orang – orang yang terlibat, apakah itu pasangan menikah, orangtua  dan anak, atau guru dan siswa. Kontrak dapat diubah atau direnegosiasikan dari waktu ke waktu dan pada akhirnya berakhir begitu perilaku targetnya menjadi rutin.
BAGAIMANA CARA MENGIMPLEMENTASIKAN TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT
            Kontrak perilaku seharusnya digunakan ketika teknik- teknik yang lebih sederhana dan kurang intrusif seperti pujian dan reinforcement, telah gagal dan dibutuhkan prosedur yang lebih kuat. Bilamana mungkin, kontrak perilaku seharusnya berlaku secara individual daripada diadaptasi untuk digunakan dengan kelompok. Sebelum menuls sebuah perilaku, perilaku target seharusnya diidentifikasi. Perilaku target bisa termasuk agar perilaku yang tidak diinginkan meningkat (Miltenberger, 2007). Bilamana mungkin, perilaku target seharusnya dirumuskan secara positif.
            Tiga langkah lagi harus diselesaikan sebelum menulis kontrak perilakunya.
1.      Putuskan bagaimana perilaku itu akan diukur (Miltenberger, 2007). Perilaku mungkin diobservasi secara langsung atau diukur  berdasarkan hasilnya. Pilih di mana kontrak akan digunakan dan siapa yang akan terlibat dalam mengukur perilaku target.
2.      Selanjutnya, dengan menggunakan data basal frekuensi perilaku, identifikasi ekspektasi dan tujuan perilaku yang spesifik. Tetapkan berapa sering perilaku target harus dilakukan agar dianggap sukses. Kontrak seharusnya fleksibel dan memungkinkan aproksimasi suksesif kea rah tujuan; artinya, ekspetasi seharusnya dinaikan perlahan-lahan untuk memungkinkan kemajuan ke arah frekuensi target (James & Gilliland, 2003). Untuk mengubah perilaku, klien harus terlihat berperilaku baik dan menerima reinforcement.
Setelah menyolidkan detail – detail rencana perilaku, kontrak dapat ditulis. Pastikan untuk memasukkan tanggal mulai, perilaku target, kriteria, dan tanggal waktu untuk penyelesaian tugas, dan reinforcement yang akan digunakan. Diskusikan kontrak dengan klien dan semua pihak yang terlibat. Kontrak harus jelas bagi setiap orang yang terlibat, dan tujuan – tujuan perilakunya haruss spesifik (James & Gilliland, 2003). Setiap orang yang terlibat seharusnya menandatangani kontrak dan menerima salinannya.
3.      Tetapkan sebuah pertemuan evaluasi setelah satu atau dua minggu untuk memantau kemajuan kontrak. Sebuah bagan kemajuan , log , atau sasaran yang dapat dilihat lain seharusnya digunakan untuk menunjukkan kemajuan kea rah pencapaian tujuan.
Ketika memantau kemajuan, setiap aspek kontrak seharusnya diperiksa. Pastikan bahwa perilaku target tepat, dapat dicapai, dan dipahami oleh klien. Putuskan apakah waktu yang cocok diberikan untuk menyelesaikan tugasnya. Evaluasi reinforcement – reinforcementnya: apakah cocok, efektif, dan diberikan secara tepat waktu? Disamping itu, putuskan apakah ekspektasi –ekspektasi kontraknya realities, jelas, dan dinyatakan sebagai aproksimasi – aproksimasi kecil kea rah tujuan yag diinginkan (James & Gilliland, 2003).

 VARIASI – VARIASI TEKNIK BEHAVIORAL CONTRACT
1.      Kontrak satu pihak, yang juga disebut sebagai kontrak unilateral, seorang individu ingin mengubah sebuah perilaku target (Miltenberger, 2007). Ia membuat berbagai pengaturan untuk seorang manajer kontrak untuk mengimplementasikan kontigensi – kontigensi reinforcement atau hukuman. Kontrak satu pihak dapa digunakan untuk meningkatkan perilaku yan diinginkan, misalnya olahraga, belajar, kebiasaan makan yang baik, atau perilaku terkait, sekolah atau terkait,atau terkait – pekerjaan, atau mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, seperti makan berlebih, menggigit kuku, menonton tv berlebihan.
2.      Kontrak dua pihak, atau kontrak bilateral, memungkinkan kedua belah pihak untuk mengidentifikasi perilaku – perilaku target dan kontigensi – kontigensi yang akan diimplementasikan. Kontrak dua pihak biasanya ditulis si antara orang – orang yang memiliki hubungan signifikan satu dengan yang lain. Kontrak quid pro quo melibatkan hubungan antara dua perilaku target; yang satu akan diberikan sebagai balasan untuk yang lain.
3.      Tipe kontrak perilaku lain, self- contract, dapat dirancang untuk membantu seorang individu memenuhi tujuan (Hackney & Cormier, 2012). Self- contract identik dengan kontrak – kontrak perilaku lain, kecuali bahwa rewardnya diadministrasikan sendiri oleh klien. Kontrak – kontrak ini bisa sangat membantu ketika bekerja dengan anak – anak atau remaja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HANDOUT SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY

Dr.M.M.Sri Hastuti, M.Si KETERAMPILAN BERTANYA PERBANDINGAN BENTUK PERTANYAAN PROBLEM –FOCUSED (terpusat pada masal...