Sabtu, 07 Oktober 2017

HANDOUT SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY




Dr.M.M.Sri Hastuti, M.Si


KETERAMPILAN BERTANYA

PERBANDINGAN BENTUK PERTANYAAN

PROBLEM –FOCUSED (terpusat pada masalah) dan SOLUTION-FOCUSED (terpusat pada masalah)


PROBLEM –FOCUSED
SOLUTION-FOCUSED

Apa yang bisa saya bantu?
Bagaimana kamu tahu bahwa pertemuan hari


ini sungguh membantumu?




Dapatkah kamu ceritakan masalahmu?
Apa yang ingin kamu ubah?




Apakah  masalah  merupakan  suatu  simtom
Apakah kita dapat menggali suatu solusi?

(gejala) dari suatu issue?





Bagaimana  kita  dapat  memahami  masalah
Seperti apakah  masa depan akan tampak tanpa

dengan melihat masa lampau?”
adanya masalah?




Apakah   mekanisme   pertahanan   diri   yang
Bagaimana  kita  menggunakan  ketrampilan-

berlaku?
ketrampilan dan kekuatan konseli?




Berapa  banyak  sesi   konseling   yang  kita
Dapatkah  kita  mencapai  akhir  sesi  dengan

perlukan?
cukup?




Menurut De Jong & Berg (2002 dalam Neukrug 2011) ada 5 area pertanyaan yaitu:

1.    Preferred goal setting (merumuskan tujuan yang diharapkan) : pertanyaan tentang apa harapan konseli di masa depan.

contoh: apa harapan terbaikmu dari sesi ini? Bagaimana kamu tahu bahwa sesuatu yang baik terjadi?

2.    Evaluative question (Pertanyaan evaluatif): apakah yang dilakukan konseli dan apakah yang dilakukan itu baik?

Contoh: bagaimana kamu dapat mengatasi depresimu dengan membaca buku “self-help”; bagaimana pandanganmu tentang “stop-thought” dapat membantu mengurangi depresimu?

3.    Coping questions: (Pertanyaan pemecahan masalah) bagaimana konseli dapat mengatasi masalahnya di masa lampau?

Contoh: Cara-cara apa yang telah kamu coba untuk mengurangi depresimu?

4.    Exception seeking questions: (pertanyaan mencari pengecualian) kapan pengecualian dari masalah akan terjadi?

contoh: Bagaimana hidupmu berjalan tanpa merasa depresi?

5.    Solution oriented question (pertanyaan yang berorientasi pada solusi): bagaimana kehidupan konseli akan terjadi tanpa hadirnya masalah

contoh: Bagaimana hidupmu menjadi berbeda jika kamu tidak depresi?; Jika kamu dapat mengubah sesuatu dalam hidupmu dan kamu merasa baik, bagaimana sesuatu menjadi berbeda? Jika (seandainya) kamu diberi tablet ajaib yang dapat menjadikan dirimu baik, bagaimana hidupmu akan tampak?

PROSES TERAPI: Tahap dan teknik





TAHAP

TEKNIK-TEKNIK

Pre-session change





Meminta konseli mencatat perubahan-perubahan dalam











sesi awal










Forming a collaborative relationship

Menjadi  “ambassador”  (menunjukkan  keinginan  tahu,

(Membangun relasi kolaboratif)

hormat, dan penerimaan)











Mendengarkan dan empati

Catatan:







Memperhatikan

Konselor  memang  konseli  memiliki  kekuatan  dan


sumbe-sumber  untuk  mendapatkan/menyadari  tujuan


yang diharapkan.





















Describing the problem





Menjadi “ambassador”

(menggambarkan masalah)





Mendengarkan identifikasi masalah dalam waktu singkat











Memperhatikan

Catatan:









De   Jong   dan   Berg   (2002)   menyarankan   bahwa


terapis/konselor mendengarkan konseli mengungkapkan


masalahnya   selama   15   menit.   Namun   ahli   lain


berpendapat
bahwa
mendengarkan
konseli


mengungkapkan masalahnya mungkin diperlukan lebih


dari 15 menit. Dalam sesi  ini  yang terpenting adalah


konseli merasa nyaman.

















Establishing preferred goals





Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan

(Menyusun tujuan yang diinginkan)



Catatan:









Konselor bertanya tentang apa yang akan dilihat konseli


di masa mendatang















Problem-to-solution focus





Pertanyaan evaluative

(Masalah – Solusi)





Pertanyaan tentang pemecahan masalah











Pertanyaan pengecualian

Catatan:







Pertanyaan yang berkaitan dengan solusi

Konselor mendukung konseli untuk membangun solusi
Compliments (penguatan pada kekuatan konseli)

baru dengan berbagai cara.
Amplification
(penguatan)


yaitu mendorong konseli untuk memberikan perhatian


yang  lebih  rinci  tentang  solusi  dengan  mengandalkan


kekuatan  dan  sumber-sumber  yang  mereka  miliki.



Reframing
(penyusunan   kembali)   perilaku   yang


maladaptive  atau  tidak  normal  dimasa  lalu  menjadi


perilaku  yang  adaptif.
Complimenting
(pujian)  yaitu


suatu  usaha  menguatkan  konseli  untuk  meraih  tujuan


yang diiharapkan.















Reaching preferred goals





Scaling

(meraih tujuan yang diharapkan)

Mendengarkan dan empati











Compliments

Catatan:









Konseli telah mengembangkan cara pandang yang baru


dari  masalah  ke  solusi.  Konselor  membantu  konseli


untuk menilai keefektivan solusi baru yang diambilnya



dengan menggunakan teknik scaling. dan merumuskan


tujuan untuk sesi konseling berikutnya.





Ending therapy
Scaling

(Mengakhiri terapi)
Mendengarkan dan empati


Compliments

Catatan:


Terapi/konseling  berakhir   ketika   konseli   mencapai


tujuan yang diharapkan.








Sumber referensi

Neukrug, E. (2011). Counseling theory and practice. Belmont: Brooks/Cole (pp422-446)

HANDOUT SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY

Dr.M.M.Sri Hastuti, M.Si KETERAMPILAN BERTANYA PERBANDINGAN BENTUK PERTANYAAN PROBLEM –FOCUSED (terpusat pada masal...