Teknik
theatre of mind atau yang sering disebut drama pikiran atau therapi drama ini
sangat cocok digunakan untuk seseorang yang mengalami phobia atau trauma pada
suatu kejadian atau peristiwa. Terapi ini akan merekonstruksi pikiran traumatik
sehinnga klien diajak untuk menerima.
Dalam
penerapannya seperti biasa sebelum melakukan teknik ini maka tubuh klien diajak
untuk rileks terlebih dahulu. Setelah itu tahap pertama klien diajak bermain
pikiran. Klien diajak menonton sebuah film dimana film tersebut mirip dengan
peristiwa atau kejadian yang membuat dia trauma. Lalu setelah itu klien diajak
untuk mengubah perannya. Setelah dia menjadi penonton dalam film tersebut
kemudian dia berubah menjadi pemegang kendali proyektor pada film tersebut. Dan
setelah klien berperan pemegang kendali proyektor selanjutnya dia berubah peran
menjadi pemain dalam film tersebut.
Saat
tahapan tadi diterapkan biasanya terjadi perubahan reaksi pada tubuh klien.
Entah dia merinding, gemetaran, menangis bahkan sesak. Ketika hal itu terjadi
maka konselor dapat berhenti sejenak lalu membuat tubuh klien rileks dan
kembali dalam keadaan siap untuk melanjutkan drama therapi.
Konselor
memainkan aba-aba 3 tombol yaitu warna hijau artinya main, warna biru pause,
dan warna merah artinya mati. Langkah-langkahnya dalam theatre of mind adalah
(1) penonton, (2) pemegang proyektor, (3) bermain perang dipanggung.
Daftar
Pustaka:
T., Erford
Bradley, 2015, 40 Teknik Yang Harus Diketahui Setiap Konselor,Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar