Kamis, 05 Oktober 2017

TEKNIK Theatre of Mind




Teknik theatre of mind atau yang sering disebut drama pikiran atau therapi drama ini sangat cocok digunakan untuk seseorang yang mengalami phobia atau trauma pada suatu kejadian atau peristiwa. Terapi ini akan merekonstruksi pikiran traumatik sehinnga klien diajak untuk menerima.
Dalam penerapannya seperti biasa sebelum melakukan teknik ini maka tubuh klien diajak untuk rileks terlebih dahulu. Setelah itu tahap pertama klien diajak bermain pikiran. Klien diajak menonton sebuah film dimana film tersebut mirip dengan peristiwa atau kejadian yang membuat dia trauma. Lalu setelah itu klien diajak untuk mengubah perannya. Setelah dia menjadi penonton dalam film tersebut kemudian dia berubah menjadi pemegang kendali proyektor pada film tersebut. Dan setelah klien berperan pemegang kendali proyektor selanjutnya dia berubah peran menjadi pemain dalam film tersebut.
Saat tahapan tadi diterapkan biasanya terjadi perubahan reaksi pada tubuh klien. Entah dia merinding, gemetaran, menangis bahkan sesak. Ketika hal itu terjadi maka konselor dapat berhenti sejenak lalu membuat tubuh klien rileks dan kembali dalam keadaan siap untuk melanjutkan drama therapi.
Konselor memainkan aba-aba 3 tombol yaitu warna hijau artinya main, warna biru pause, dan warna merah artinya mati. Langkah-langkahnya dalam theatre of mind adalah (1) penonton, (2) pemegang proyektor, (3) bermain perang dipanggung.





Daftar Pustaka:
T., Erford Bradley, 2015, 40 Teknik Yang Harus Diketahui Setiap Konselor,Pustaka Pelajar, Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HANDOUT SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY

Dr.M.M.Sri Hastuti, M.Si KETERAMPILAN BERTANYA PERBANDINGAN BENTUK PERTANYAAN PROBLEM –FOCUSED (terpusat pada masal...