A. Teori
Terapi Musik
Musik terapi telah menjadi bagian dari
perawatan psikoterapi sejak paruh pertama abad ke-20 (Wigram, Pedersen, &
Bonde, (2002). Musisi
merelakan waktu mereka untuk memberikan bantuan musik dirumah sakit veteran
'bagi mereka yang telah terluka dalam Perang Dunia I dan II. Efek kuratif
dan gejala
menghilangkan
musik yang telah diakui oleh staf medis. Tidak lama
kemudian, musisi kemudian disewa untuk rumah sakit. Terdiri
dari empat bidang fungsi
yang dapat dipahami dan
ditingkatkan
melalui terapi
musik yaitu fungsi fisik,
fungsi kognitif,fungsi psikologis, dan fungsi sosial. Selama terapi
musik, klien dapat aktif menulis dan membuat musik mereka sendiri, atau mereka
mungkin
memimpin dalam
kegiatan musik yang disutradarai oleh dokter. Konselor yang menangani kesehatan mental didorong untuk
menggabungkan
aspek terapi
musik ke dalam pekerjaan klinis mereka dengan klien secara praktek pribadi,
pengaturan lembaga, rawat inap, perawatan perumahan, dansekolah. Asosiasi
profesional untuk terapi musik bernama AmerikaTerapi
Asosiasi Musik.
Musik adalah
pengalaman yang dapat berfungsi sebagai jembatan untukpengembangan wawasan baru
dan perilaku (J. M. Brown, 2001; Silverman, (2008).
Pada zaman
sekarang, beberapa musik populer saat ini tidak lagi penting dalam menciptakan
identitas budaya, misalnya, hip-hop atau rap. Musik dapat membangun suasana
yang lebih baik atau lebih buruk. Bisa menimbulkan berbagai tanggapan mental, emosional, fisik,
dan spiritual. Penelitian telah menunjukkan bahwa musik dapat membuat dan
mengubah suasana hati, memfasilitasi ekspresi emosi, dan mengurangi stres dan kecemasan. Musik
juga bisa
digunakan untuk
menangkap perhatian, menimbulkan kenangan, mengkomunikasikan perasaan, dan menciptakan
rasa komunitas.
Bagi banyak
orang biasa, "musik adalah yang paling penting dalam pengalaman
hidup". Pada intinya, musik "adalah bentuk komunikasi yang serupa
dengan pidato,yang dalam hal ini memiliki irama dan tanda baca". Misalnya,
musik zaman baru, yang menggunakan tema panjang dan tempo lambat, mengungkapkan
sebuah perasaan. Musik
telah dilihat sebagai bagian terapi untuk pendekatan verbal untuk konseling.
B.
Alasan
Penggunaan Musik Dalam Konseling
Pentingnya musik bagi kesehatan
manusia telah lama diakui (Lingerman, 1995; Thaut, 2009). Sepanjang
sejarah, musik telahdigunakan sebagai media untuk terapi. Hanser (1988) menulis. Dokumentasi di seluruh dunia menunjukkan bahwa musik telah memainkan peran utama dalam
penyembuhan dan pengasuhan orang semenjak dari kebudayaan kuno (Mandsager et al, 1997;. J.
J.Moreno, 1988b). Musik dalam konseling dapat
difokuskan pada kepentingan dan selera klien. Pendekatan music dapat berupa tulisan,
melakukan atau mendengarkan jenis tertentu suara yang dipiliholeh konselor.Ide
di balik kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan ekspresi terapeutik yang
berbuhungandenganpengalaman mereka terkait dengan music asing. Misalnya, klien dapat memainkan instrument
baru dengan cara yang telah ditentukan dan membuat penemuan tentangnya atau kemampuannya
yang belum pernah dibayangkan (J.J.Moreno, 1985). Demikian pula, music etnik
(yaitu, musik dengan budaya tertentu atau
subkultur
tertentu) yang dapat memotivasi.Untuk klien
yang tidak terbiasa dengan music klasik, genre musik etnik ini dapat memiliki efek yang kuat.
Ketika dipilih dengan hati-hati dan dimainkan dengan lembut, music klasik
"dapat menjadi bantuan yang luar biasa dalam menghasilkan suasana kondusif
untuk kegiatan kreatif"(Nadeau,1984,p.68).
Kunci
dalam memutuskan kegiatan music didasarkan pada tujuan konseling (apakah pencegahan
atau perbaikan) dan kepribadian dari individu-individu yang terlibat. Kebutuhan
individu adalah variable penting untuk mempertimbangkan orientasi music dalam konseling.
Misalnya, korban trauma perlu jenis lebih tenang dari music daripada mereka
yang tidak begitu fisik atau psikologis tertekan (McDonnell, 1984). Berkenaan dengan
kebutuhan musik, akan sangat membantu untuk menyadari bahwa beberapa klien perlu
terlibat secara aktif dalam membuat musik (misalnya, individu yang mengalami depresi),
tetapi untuk orang lain yang tidak depresi hanya mendengarkan music mungkin paling tepat
(misalnya, individu yang cemasataupanik).
Selanjutnya, keputusan tentang kegiatan musik berakar pada
keterbukaan diri kedua belah pihak (konselor dan klien).
Keterbukaan digunakan untuk
mengeksplorasi apakah cara ini membantu atau
tidak.Memainkan music dilakukan secara kerja sama dengan klien
yang memiliki kapasitas untuk menenangkan,bersantai, dan membantu klien merasa
aman (Hodas, 1994; Owens, 1986).
Dalam terapi
musik klien dapat meningkatkan fungsi musik secara bersamaan untuk mencapai tujuan
yang terkait dibidang keterampilan motorik,
akademisi, komunikasi, interaksi sosial atau emosi. Tugas utama untuk terapis
musik adalah menjadi fleksibel dan kreatif (Memory, 2002). Secara keseluruhan,
terapis musik harus spesialis dalam musik dan perilaku manusia tetapi harus
menjadi generalis dalam kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan ini dalam
berbagai situasi (Michel & Pinson, 2005). Mereka juga harus imajinatif,
intuitisi, improvisasi,
dan intelektual (Bunt & Hoskyns, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar