Senin, 01 Mei 2017

Terapi Musik

A.    Teori  Terapi Musik
  
   Musik terapi telah menjadi bagian dari perawatan psikoterapi sejak paruh pertama abad ke-20 (Wigram, Pedersen, & Bonde, (2002). Musisi merelakan waktu mereka untuk memberikan bantuan musik dirumah sakit veteran 'bagi mereka yang telah terluka dalam Perang Dunia I dan II. Efek kuratif dan gejala menghilangkan musik yang telah diakui oleh staf medis. Tidak lama kemudian, musisi kemudian disewa untuk rumah sakit. Terdiri dari empat bidang fungsi yang dapat dipahami dan ditingkatkan melalui terapi musik yaitu fungsi fisik, fungsi kognitif,fungsi psikologis, dan fungsi sosial. Selama terapi musik, klien dapat aktif menulis dan membuat musik mereka sendiri, atau mereka mungkin memimpin dalam kegiatan musik yang disutradarai oleh dokter. Konselor yang menangani kesehatan mental didorong untuk menggabungkan aspek terapi musik ke dalam pekerjaan klinis mereka dengan klien secara praktek pribadi, pengaturan lembaga, rawat inap, perawatan perumahan, dansekolah. Asosiasi profesional untuk terapi musik bernama AmerikaTerapi Asosiasi Musik.
   Musik adalah pengalaman yang dapat berfungsi sebagai jembatan untukpengembangan wawasan baru dan perilaku (J. M. Brown, 2001; Silverman, (2008).
   Pada zaman sekarang, beberapa musik populer saat ini tidak lagi penting dalam menciptakan identitas budaya, misalnya, hip-hop atau rap. Musik dapat membangun suasana yang lebih baik atau lebih buruk. Bisa menimbulkan berbagai tanggapan mental, emosional, fisik, dan spiritual. Penelitian telah menunjukkan bahwa musik dapat membuat dan mengubah suasana hati, memfasilitasi ekspresi emosi, dan mengurangi stres dan kecemasan. Musik juga bisa digunakan untuk menangkap perhatian, menimbulkan kenangan, mengkomunikasikan perasaan, dan menciptakan rasa komunitas.
   Bagi banyak orang biasa, "musik adalah yang paling penting dalam pengalaman hidup". Pada intinya, musik "adalah bentuk komunikasi yang serupa dengan pidato,yang dalam hal ini memiliki irama dan tanda baca". Misalnya, musik zaman baru, yang menggunakan tema panjang dan tempo lambat, mengungkapkan sebuah perasaan. Musik telah dilihat sebagai bagian terapi untuk pendekatan verbal untuk konseling.


B.     Alasan Penggunaan Musik Dalam Konseling
   Pentingnya musik bagi kesehatan manusia telah lama diakui (Lingerman, 1995; Thaut, 2009). Sepanjang sejarah, musik telahdigunakan sebagai media untuk terapi. Hanser (1988) menulis. Dokumentasi di seluruh dunia menunjukkan bahwa musik telah memainkan peran utama dalam penyembuhan dan pengasuhan orang semenjak dari kebudayaan kuno (Mandsager et al, 1997;. J. J.Moreno, 1988b). Musik dalam konseling dapat difokuskan pada kepentingan dan selera klien. Pendekatan music dapat berupa tulisan, melakukan atau mendengarkan jenis tertentu suara yang dipiliholeh konselor.Ide di balik kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan ekspresi terapeutik yang berbuhungandenganpengalaman mereka terkait dengan music asing. Misalnya, klien dapat memainkan instrument baru dengan cara yang telah ditentukan dan membuat penemuan tentangnya atau kemampuannya yang belum pernah dibayangkan (J.J.Moreno, 1985). Demikian pula, music etnik (yaitu, musik dengan budaya tertentu atau subkultur tertentu) yang dapat memotivasi.Untuk klien yang tidak terbiasa dengan music klasik, genre musik etnik ini dapat memiliki efek yang kuat. Ketika dipilih dengan hati-hati dan dimainkan dengan lembut, music klasik "dapat menjadi bantuan yang luar biasa dalam menghasilkan suasana kondusif untuk kegiatan kreatif"(Nadeau,1984,p.68).
   Kunci dalam memutuskan kegiatan music didasarkan pada tujuan konseling (apakah pencegahan atau perbaikan) dan kepribadian dari individu-individu yang terlibat. Kebutuhan individu adalah variable penting untuk mempertimbangkan orientasi music dalam konseling. Misalnya, korban trauma perlu jenis lebih tenang dari music daripada mereka yang tidak begitu fisik atau psikologis tertekan (McDonnell, 1984). Berkenaan dengan kebutuhan musik, akan sangat membantu untuk menyadari bahwa beberapa klien perlu terlibat secara aktif dalam membuat musik (misalnya, individu yang mengalami depresi), tetapi untuk orang lain yang tidak depresi hanya mendengarkan music mungkin paling tepat (misalnya, individu yang cemasataupanik).
   Selanjutnya, keputusan tentang kegiatan musik berakar pada keterbukaan diri kedua belah pihak (konselor dan klien). Keterbukaan digunakan untuk mengeksplorasi apakah cara ini membantu atau tidak.Memainkan music dilakukan secara kerja sama dengan klien yang memiliki kapasitas untuk menenangkan,bersantai, dan membantu klien merasa aman (Hodas, 1994; Owens, 1986).

Praktek Penggunaan Musik dalam Konseling
   Dalam terapi musik klien dapat meningkatkan fungsi musik secara bersamaan untuk mencapai tujuan yang terkait dibidang keterampilan motorik, akademisi, komunikasi, interaksi sosial atau emosi. Tugas utama untuk terapis musik adalah menjadi fleksibel dan kreatif (Memory, 2002). Secara keseluruhan, terapis musik harus spesialis dalam musik dan perilaku manusia tetapi harus menjadi generalis dalam kemampuan mereka untuk menerapkan pengetahuan ini dalam berbagai situasi (Michel & Pinson, 2005). Mereka juga harus imajinatif, intuitisi, improvisasi, dan intelektual (Bunt & Hoskyns, 2002).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HANDOUT SOLUTION-FOCUSED BRIEF THERAPY

Dr.M.M.Sri Hastuti, M.Si KETERAMPILAN BERTANYA PERBANDINGAN BENTUK PERTANYAAN PROBLEM –FOCUSED (terpusat pada masal...